Aktor Baru Demokrasi: Inspirasi Mesir, Turki, dan Tunisia
Indonesia merupakan negara muslim demokratik terbesar dunia, namun baru ‘terbesar’ dalam ukuran jumlah dan belum menemukan performa terbaiknya. Mungkin, perlu sesekali mengambil jarak, menyimak ragam inspirasi yang ada di dunia, terkait pertemuan ide-ide kebangkitan Islam dengan demokratisasi.
Arya Sandhiyudha AS, Ph.D student di FATIH University Turki memaparkan secara gamblang dalam buku terbarunya 'Aktor Baru Demokrasi: Inspirasi Mesir, Turki, dan Tunisia'. Buku ini mengangkat pertemuan dua fenomena termasyhur abad ini, antara ide kebangkitan Islam dan demokratisasi. Inilah tema yang hari-hari ini menjadi tema paling dicari oleh ummat Islam secara awam maupun para pegiat da’wah. Terutama bagi mereka yang melihat ranah publik, masyarakat dan negara, sebagai lahan terbaik kontribusinya sebagai seorang warga negara muslim. Buku ini mengulas inspirasi dari para ‘Aktor Baru Demokrasi’ (ABD) di tiga negara:
Ada Mesir yang baru saja duduk di tampuk kepemimpinan namun langsung terjungkal; ada Turki yang telah dahulu memulai hingga kini masih di situ meski perubahan tak terlalu nyata; adapula Tunisia yang baru memimpin sejenak lalu bergantian namun berjalan seiringan dengan pemenang barunya.
Melalui buku ini, penulis berupaya mengelaborasi enam tema besar:
Pertama, ulasan Arab Spring (Musim Semi Arab) sebagai fenomena ‘gempa politik’ di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (Middle East and North Africa/MENA). Bagaimana kaitan antara agenda-agenda domestik yang mereka perjuangkan dengan dinamika kawasan dan dampak global terhadap kepercayaan diri para du’at sedunia. Meski ketika musim semi mulai ‘membeku’ seperti di Mesir, ulasan pada bagian ini akan tetap membantu kita dalam membaca tren sikap dunia terhadap isu-isu dunia Islam.
Kedua, ulasan teoritik dan konseptual mengenai tren baru ‘Islamisme’ yang menjadi karakter dasar para aktor politik domestik baru (new domestic political actor). Ulasan ini diharapkan juga akan menarik dan berfaedah bagi kita untuk menambah bobot argumentasi empirik, akademik, teoritik (conceptual framework).
Ketiga, ulasan anatomi ‘Turkish Spring’ akan menjadi ulasan utama dari buku ini. Bagian ini akan mengungkap resep rahasia multi-aspek dari para ‘aktor baru demokrasi’ di Turki. Mulai dari anatomi fundamental Islamisme Turki, hubungan Islamis-militer, evolusi Islamisme yang dialaminya, peran Islamis membentuk nasionalisme inklusif, dan strategi Islamis untuk pendakian demokrasi dan ekonomi.
Keempat, ulasan mengenai ISIS sebagai kontinum Al-Qaeda dan proxy pengganggu Palestina, Turki, kawasan, dan dunia Muslim.
Kelima, ulasan proyeksi Turki dan dunia Muslim berdasarkan forecasting George Friedman untuk tahun 2050.
Keenam, ulasan mengenai ragam jalan alternatif yang terhampar bagi Islamis Indonesia, baik dalam rangka eksperimen demokrasi maupun dalam menyikapi tantangan eksistensi.
Semua bagian tersebut selain merupakan elaborasi khazanah, ia terutama sekali disusun dalam rangka menggerakkan kerja-karya berfaedah. Maka, sebagaimana harapan penulis, semoga buku ini sukses membuat perasaan kian terarah, pikiran kian tercerah, persatuan kian berkah, dan pergerakan kian indah.
___
NB: Aktor Baru Demokrasi karya @AryaSandhiyudha per eksemplar Rp. 69.000,-
Pemesanan dan Bedah Buku kontak (WA Only) @ArdiantiKinasi +628119100485
0 Response to "Aktor Baru Demokrasi: Inspirasi Mesir, Turki, dan Tunisia "
Posting Komentar