6 Jurus Agar Jadi Anak Kost yang ShoIeh

Masih ingat dengan anak kost cewek yang suka menerima tamu laki-laki dan pada akhirnya meninggal? Iih..serem ya. Kadang ini yang membuat orangtua ragu melepas anaknya untuk ngekost. Predikat kost makin jatuh ratingnya di mata ortu.

Memilih menjadi anak kost adalah pilihan tepat bagi mereka yang merantau atau dalam kota namun jauh dari tempat aktivitas seperti tempat kerja atau kampus.

Jadi anak kost katanya kamu bebas menentukan kehidupan kamu sehari-hari seperti jam makan, jam tidur, juga nggak ada yang ngelarang ketika pulang malam.

Benar sih, tapi sebagai pemuda muslim yang kece pasti punya beberapa sikap agar tetap sholeh meski ngekost:

1. Jangan Makan Sendiri

Kalau dalam kost sepi dan teman-teman belum ada di kostan boleh lah makan sendiri. Namun kalau sudah ada teman, baiknya makan bareng deh. Selain mendapat keberkahan dari indahnya kebersamaan, kamu juga bisa berbagi cerita yang terjadi seharian. Biar hidup kamu nggak merasa lonely. Dan lagi, kamu bisa menyelipkan nilai-nilai dakwah pada teman kostmu yang masih awam tentang Islam.

Misal, kalau teman kamu ogah-ogahan habisin makanan (kayak ini jarang terjadi deh) kamu bisa selipkan omongan seperti ini:

“Eh, kalau nasi nggak habis gini, gue jadi ingat anak jalanan yang gue lewatin tiap hari di jembatan penyeberangan. Gue mikir mereka udah makan belum ya?”

Atau kalau makan sambal nonton film dari laptop, kamu bisa umumkan tentang film islami terbaru atau yang akan datang.

“Akhir tahun ini ada film islami yang menarik lho. Judulnya ‘Tausiyah Cinta’, pemain utamanya nggak cuma ganteng dan sholeh tapi hafal Al-Qur’an.”

Kalau kumpul saat makan dijadikan modus teman kost kamu yang sedang tiris kantong itu nggak apa-apa, asal jangan terus-terusan aja.

2. Hobi Ngumpulin Koin

Meski berisik dan nilainya kecil, jangan pernah remehin benda kecil bernama koin rupiah. Kembalian dari naik angkot, kembalian dari belanja di mart-mart, kumpulkan saja di satu tempat. Kadang ketika di awal bulan ketika dapat kiriman orang tua atau habis gajian kita cenderung meremehkan uang koin. Padahal uang koin ini sangat membantu saat kamu lagi nggak ada uang. Atau kalau lagi butuh uang buat foto kopi tugas atau sekadar ngeprint barang selembar dua lembar. Intinya, uang koin ketika temui di saat tongpes itu membuat kita tak berhenti bersyukur “Alhamdulillah…alhamdulillah, Ya Allah..”

3. Boleh Begadang, Tapi..

Jauh-jauh sebelum Bang Haji Rhoma mempopulerkan begadang, islam sudah mengatur tentang pola tidur yang baik. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Namun jika kondisi memaksamu untuk begadang karena urusan syar’i seperti rapat organisasi atau tugas kantor yang kebawa pulang ya tak apa, asal penuhi saja hak tubuh bernama istirahat. Yang nggak banget itu, begadang ikut genjrang-genjreng bareng teman kost hingga ayam tetangga berkokok.

4. Jangan Egois Sholehnya

Sudah janji sama diri sih ketika ngekost nggak akan ninggalin sholat shubuh berjamaah (ini untuk laki-laki). Berasa ada yang kurang nggak sih kalau di kost itu penghuni banyak tapi kamu jalan ke masjidnya sendirian? Ajaklah teman kost kamu yang ada di depan kamar untuk sholat shubuh bareng. Ketuk pintunya. Kalau nggak ada respon nggak apa-apa. Sering saja ketuk pintunya sampai dia bilang tak berkenan. Ada itu anak kost yang melakukannya dan teman depan kamarnya pada akhirnya mau, eh nggak tahunya selanjutnya teman depan kamar kost yang ngajak.

Tok…tok..tok..”Mas subuh yuk!”

“Udah subuh ya?” sambil kucek mata.

“Kayaknya udah deh.” kata teman depan kamar kost.

Nengok jam, “Kan baru jam 03.00?”

“Oh iya yak?” nyengir si teman itu.

“Ya udah, tahajud dulu yuk!”

Jika kamu tipikal pemalu atau nggak enakan, tetap saja konsisten untuk sholat shubuh berjamaah. Biasanya, teman yang hobi begadang akan melihat dan bisa jadi mereka bilang “lain kali kalau ke masjid ajak-ajak ya”. Who knows? Pernah lho ada kayak gini kasusnya.

5. Jangan Takut dengan Teman Kost yang Menyebalkan

Ada beberapa kost yang menerapkan peraturan yang ketat yakni tidak boleh bawa tamu lawan jenis ke dalam kamar kostan. Namun ada pula yang tadinya ketat, jadi longgar peraturannya. Tamu boleh masuk dengan jam-jam yang dibatasi. Kalau kamu terjebak dalam kondisi seperti ini kamu boleh protes ke ibu kost.

Kesal dan risih nggak sih kalau tiba-tiba tetangga kostmu itu mendadak bawa teman lawan jenis ke kamarnya. Hanya berduaan. Kalau kamu punya nyali (harusnya punya dong) bisa ingatkan baik-baik. Atau kalau tidak, kaamu bisa setel musik dari laptopmu dengan speaker yang agak keras, lagunya Opick, yang “Bila Waktu Tlah Berakhir”

“Bagaimanakah bila saatnya…waktu terhenti tak kau sadari”

Seakan ingatkan dengan halus, “Bro, elu nggak takut, tiba-tiba mati dalam keadaan mesum?”

Atau kalau nggak tilawah Al-Qur’an atau nyetel murattal, karena setan takut dengan bacaan Al-Qur’an. Jika tak menggubris juga, pindah saja dan nyari kost baru.

6. Hormati Ibu Kost

Meski keberadaannya kadang ‘menakutkan’ di hari-hari jatuh tempo pembayaran kost sementara uang belum ada, tetap hormatilah ibu kost. Dengan cara menyapanya, menjaga kebersihan kost dengan membuang sampah pada tempatnya (bukan membuangnya di segala tempat), minta maaf baik-baik kalau belum bisa bayar kost (penting banget) dan lainnya. Jangan lupa pula memberikan oleh-oleh ketika kita dari kampung halaman atau pas pulang dari visit wisata kemana gitu.

Itulah keenam cara agar menjadi anak kost yang tetap sholeh. Harusnya banyak, tapi kamu bisa tambahkan sendiri cara lain yang sesuai diri kamu. Ingat, di manapun kamu berada dan tinggal, sholeh tetap harus ada alias istiqomah. Wallahua’lam.


Penulis: Muhammad Sholich Mubarok
Sumber:  http://bersamadakwah.net/beginilah-anak-kost-yang-sholeh-seharusnya/

0 Response to "6 Jurus Agar Jadi Anak Kost yang ShoIeh"

Posting Komentar