Dituding Melindungi Mafia Migas, SBY Ngamuk!


Yang sukses dan baik dari pemerintah sebelumnya (era SBY), di KLAIM sebagai prestasi pemeirntah sekarang (Seperti Tol Trans Sumatera).

Tapi, yang tak mampu dihadapi dan diselesaikan masalahnya, pemerintahan era Presiden Jokowi salahkan pemerintahan pendahulunya.

Contoh terbaru tentang Mafia Migas. Pemerintahan Jokowi melalui menteri ESDM menyatakan pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY. Hal ini seperti diberitakan Republika Online.

Atas tuduhan itu, mantan presiden SBY tak terima.

Berikut pernyataan SBY yang disampaikan melalui jejaring media sosial twitter, Senin (18/5/2015):

Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu.

Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY.

Saya harap Pak Menteri ESDM melakukan klarifikasi apa yang dimaksud, karena justru saya ingin penyimpangan apapun diberantas.

Saya bahkan membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun.

Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius.

Saya tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya.

Hari ini saya berbicara dengan mantan Wapres Boediono dan 5 mantan Menteri terkait, apakah memang pernah ada usulan pembubaran Petral.

Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu.

Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan.

Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang masih saya miliki.

Selama jadi Presiden, saya tidak pernah mengintervensi BUMN manapun. Termasuk urusan tender dan bisnisnya. Yang penting jangan korupsi.

Saya juga berpesan agar semua BUMN berkembang baik, bayar pajak dan deviden, tidak ada korupsi dan jangan pula jadi sapi perah.

Sebenarnya saya mendukung upaya pemerintahan Presiden Jokowi untuk lakukan penertiban, karena setiap Presiden hakikatnya juga begitu.

Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain.

Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi.

*Diambil dari akun Twitter @SBYudhoyono hari Senin, 18 Mei 2015.

0 Response to "Dituding Melindungi Mafia Migas, SBY Ngamuk!"

Posting Komentar