Antara Aceh dan Rohingya


Aceh selalu mempunyai tempat istimewa dalam keislaman di bumi nusantara. Kali ini, rakyat Aceh sekali lagi membuktikan bahwa identitas mereka sebagai muslim tak luntur oleh zaman. Mereka memperlihatkan pada kita bahwa muslim adalah bersaudara, bagi rakyat Aceh menyelamatkan pengungsi Rohingya adalah bagian dari keislaman mereka.

Mungkin rakyat Aceh berbeda, karena sejak dahulu mereka sudah merasakan apa itu persaudaraan muslim. Dalam upaya menghadang penjajah Portugis yang melewati selat Malaka, rakyat Aceh mendapatkan bantuan meriam dari kekhalifahan Turki. Peristiwa ini diabadikan dalam bendera Aceh Merdeka yang mirip bendera Tukri, dengan tambahan garis hitam.

Aceh jugalah, kerajaan nusantara terakhir yang ditaklukkan Belanda pada 1905. Kegigihan ulama yang keras menentang kompeni Belanda harus takluk oleh pembantaian dan pengkhianatan, bukan oleh peperangan.

Pun saat Presiden Soekarno membutuhkan pesawat terbang untuk berdiplomasi keluar negeri, wanita Aceh berkorban dengan mengumpulkan emas mereka. Jadilah pesawat RI-1 "pemberian" rakyat Aceh.

Kini saat sesama muslim Rohingnya diusir dari Myanmar oleh umat Budha disana, karena takut Myanmar menjadi seperti Indonesia, sungguh rakyat Aceh kembali menunjukkan betapa mereka lebih besar dibanding Malaysia bahkan para pejabat istana yang ngeles sudah susah ngurus rakyat.

Dan rakyat Aceh membuktikan semangat persaudaraan muslim mereka tetap membara, hingga kini...

(Ibnu Dwi Cahyo)


0 Response to "Antara Aceh dan Rohingya"

Posting Komentar