Presiden Gambia ancam potong leher pelaku homoseks di negaranya


Homoseksual termasuk bentuk kejahatan atau kriminal berat di negara Afrika ini, dan tidak ada tempat untuk penyimpangan seksual ini di Gambia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sang presiden, Yahya Abdul-Aziz Jemus Junkung Jammeh.

"Jika kau melakukannya (homoseks di Gambia). Saya akan memotong lehermu," tegas Jammeh.

"Jika kau pria, lalu ingin menikahi pria lainnya di negara ini dan kami menangkapmu, (maka) tidak akan ada lagi yang melihatmu. Tidak akan ada orang kulit putih yang bisa menolongmu," lanjutnya dalam sebuah pidato.

Presiden Jammeh telah mengeluarkan pernyataan keras yang anti terhadap bentuk penyimpangan seksual kaum gay sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2013, ia telah mengancam jika kaum homo pasti menyesal pernah dilahirkan ketika tertangkap di Gambia.

"Homoseksualitas adalah anti Tuhan, anti kemanusiaan, dan anti peradaban," tegasnya.

"Saya memiliki kerbau dari Afrika Selatan dan Brazil, mereka tidak pernah berkencan (homo) satu sama lain," jelasnya kala itu.

Namun, pemimpin nyentrik ini juga memunculkan kontroversi aneh, ketika dirinya mengklaim telah menemukan obat bagi HIV-AIDS. Sebuah krim herbal ajaib yang dioleskan pada tulang pasien.

Gambia merupakan sebuah negara di ujung barat bagian utara dari benua Afrika. Menurut situs wikipedia, 90% penduduk Gambia beragama Islam dan Yahya Jammeh sendiri tercatat berlatar belakang Sunni. (Newnownext/risalah)

0 Response to "Presiden Gambia ancam potong leher pelaku homoseks di negaranya"

Posting Komentar