Beri Kesempatan Hidup Bagi Muslim Etnis Rohingya


Diaspora muslim Rohingya, Myanmar sejak tahun 2012, ke berbagai negara tetangga, telah menjadi permasalahan kemanusiaan dunia. Terdamparnya 1.600 Muslim Rohingya di Malaysia dan Indonesia, Minggu (10/5/2015) kembali menyentak rasa kemanusiaan kita.

Badan Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) untuk Pengungsi (UNHCR), Amerika Serikat, dan sejumlah perwakilan dari negara asing serta organisasi internasional, menggelar pertemuan darurat dalam beberapa hari terakhir, menyusul terdamparnya 1.018 warga Rohingya dan Bangladesh di Malaysia, dan 582 orang di Aceh Utara, Indonesia. Jumlah total menjadi 1.600 orang. Kantor berita BBCIndonesia.com,menyebut ada sekitar 8.000 orang Rohingya masih terapung-apung di lautan.

Sebanyak 582 orang Rohingya, yang terdampar di Aceh Utara,  ditemukan dalam keadaan memprihatinkan. Imigran Rohingya ini ditemukan rata-rata dalam kondisi sakit karena kelaparan. Mereka saat ini tersebar di berbagai tempat penampungan setelah mendapat pertolongan para nelayan Aceh Utara yang menemukan mereka terapung di pantai Aceh Utara Minggu pagi (10/5/2015).

Komunitas minoritas Rohingya diperkirakan mencapai 1,3 juta jiwa. Serangan terhadap mereka dalam tiga tahun terakhir menewaskan sekitar 280 orang dan menyebabkan 140 ribu orang lainnya terusir dari  Myanmar. Ini merupakan eksodus manusia terbesar dalam sejarah manusia perahu sejak Perang Vietnam, di tahun 1960-an.

Indonesia sudah berulangkali menerima permintaan tolong orang-orang Rohingya, yang tertolak di mana pun, seharusnya menjadi momentum pembuktikan Indonesia bangsa humanis. Ketika sudah pasti banyak negara sulit menerima mereka, bangsa humanis, bangsa religius Indonesia, sepatutnya memberi mereka kesempatan hidup. “Dunia meratapi mereka. Jangan deportasi mereka. Jangan perpanjang derita mereka. Mereka sudah berhari-hari di laut, berbulan-bulan bahkan berbilang tahun hidup dalam teror. Tunjukkan kemanusiaan kita dengan menerima mereka pencari suaka, di negeri loh jinawi Indonesia. Kita takkan dirundung kemiskinan dan kemelaratan dengan menolong mereka,” ungkap Presiden ACT Ahyudin. ACT sendiri sudah membantu eksodus Rohingya maupun yang mengungsi di Myanmar, sejak 2012. “Dalam keterbatasan, bersama masyarakat Indonesia,  kami telah mendirikan 400 unit shelter di Sitwee, Rakhine State, Myanmar. Kini, sebagian mereka, dengan sisa-sisa kekuatannya, sudah sampai di negeri kita. Rasanya, lebih mudah menyelamatkan mereka di Tanah Air kita ini,” imbau Ahyudin,

Indonesia perlu mengambil inisiatif melakukan langkah kemanusiaan signifikan, dan itu akan menginspirasi dunia. “Menyelamatkan satu nyawa, setara dengan menyelamatkan dunia seisinya, sebagaimana memberi peluang hilangnya satu jiwa pun setara menghancurkan dunia seisinya. Dengan pesan moral ini, rasanya tidak masuk akal Indonesia menjadi tak peduli dengan membiarkan mereka keluar dari wilayah negara kita, sampai hilang ditelan lautan. Kita tidak ingin Tuhan Yang Maha Kasih menyaksikan pemerintah kita membiarkan kematian menjemput orang-orang Rohingya ini. Kita saling mengingatkan, kita bangsa yang punya hati nurani dengan memberi mereka kesempatan hidup di Indonesia yang sangat luas ini,” kata Ahyudin.

Ahyudin meyakini, Pemerintah, DPR RI, Majelis Ulama Indonesia termasuk tokoh-tokoh PB Nahdhatul Ulama, PP Muhammadiyah, para ulama se Indonesia, akan bersikap sama ketika ada saudara kita terlebih ia muslim, meminta tolong karena keselamatannya terancam, kita tak boleh tinggal diam. Kita wajib menyelamatkan nyawanya, apalagi kita sejatinya mampu melakukan itu. “Semoga dengan memberi kesempatan hidup bagi orang-orang Rohingya, Indonesia selalu dalam perlindungan Allah, jauh dari malapetaka dan kesengsaraan,” pungkas Ahyudin.

Hari ini (12-05-2015), ACT menyiapkan Relief Team untuk segera berangkat ke Aceh untuk meringankan derita 582 imigran Rohingya. Seraya mengajak para tokoh umat, tokoh kemanusiaan, bangsa Indonesia, bersama-sama mempedulikan orang-orang Rohingya. Mari, bersama beri kesempatan hidup bagi etnik Rohingya. Biarkan dunia mengingat, siapa bangsa humanis hari ini dan sampai kapanpun.

0 Response to "Beri Kesempatan Hidup Bagi Muslim Etnis Rohingya"

Posting Komentar