Walau Pemerintah Cabut Blokir, Tapi Situs Islam Sudah Terlanjur Di-Cap "Radikal, Teroris"


Dari 19 situs Islam yang diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), 12 telah dinormalisasi. Namun, situs-situs tersebut tetap dalam pengawasan pemerintah.

Menyikapi pengawasan itu, Pemimpin Redaksi Hidayatullah.com Mahladi mengatakan, seharusnya yang diawasi semua situs-situs internet baik Islam maupun bukan.

“Bukan cuma situs-situs Islam, tapi semua situs,” ujarnya saat disambangi wartawan sebuah televisi swasta di kantornya, Jalan Cipinang Cempedak 1/14, Polonia, Jakarta Timur, Jumat (10/04/2015) pagi.

Sebenarnya, menurut Mahladi, pengawasan terhadap konten-konten semua situs internet memang merupakan tugas pemerintah selama ini.

Maka, tak aneh jika pemerintah akan mengawasi situs-situs Islam tersebut.

“Itu sudah tugas mereka (pemerintah, red) mengawasi. Jadi jangan dilebih-lebihkan, pengawasan itu memang sudah tugas mereka,” tegasnya.

Mengenai normalisasi 12 situs Islam termasuk hidayatullah.com, Mahladi menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

“Kami tentu bersyukur. Tapi ada hal yang tersisa. (Situs) kami dinormalisasi tapi kami tidak direhabilitasi,” ujarnya.

Padahal, menurutnya, nama baik hidayatullah.com terlanjur tercemar dan dianggap berbahaya akibat pemblokiran itu. Ia pun mempertanyakan perihal tidak adanya pemulihan nama baik situs-situs Islam.

Dalam pertemuan di gedung Kemenkominfo, Selasa (07/04/2015) lalu, Mahladi mendesak pemerintah termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta maaf atas pemblokiran 19 situs Islam.

Seperti diketahui, pemblokiran tersebut atas permintaan BNPT kepada Kemenkominfo di penghujung Maret lalu. (Hidayatullah.com)

0 Response to "Walau Pemerintah Cabut Blokir, Tapi Situs Islam Sudah Terlanjur Di-Cap "Radikal, Teroris""

Posting Komentar