Dua Orang Tewas Ditembak Dalam Acara Kontes Kartun Nabi Muhammad di Texas

Dua pria tewas ditembak oleh polisi di luar gedung tempat arena acara kontes kartun Nabi Muhammad di Garland, Texas, Amerika Serikat pada Minggu (3/5) malam.

Hingga kini polisi belum mengindentifikasi dua pria yang dilaporkan membawa senjata dan melepaskan tembakan yang mengenai petugas keamanan pameran tersebut.

Kontes itu sendiri digagas oleh Pamela Geller, presiden American Freedom Defense Initiative (AFDI). Organisasinya, yang digambarkan oleh beberapa pihak sebagai ‘kelompok kebencian’, telah mempromosikan gerakan anti-Islam di AS.

Acara yang diberi judul “Muhammad Art Exhibit and Contest” disebut bertujuan untuk mempromosikan kebebasan berekspresi. Ada hadiah sebesar US$10 ribu bagi mereka yang menang dalam kontes menggambar Nabi Muhammad, dan hadiah sebesar US$2.500 bagi pemenang “People’s Choice Award”.

Geert Wilders, seorang politisi Belanda yang juga dikenal anti-Islam dan berada dalam daftar orang paling dicari al-Qaidah, juga hadir dalam pameran itu.

Acara ini dijaga ketat, karena tema acara yang provokatif. Penggambaran Nabi Muhammad dalam Islam terlarang demi mencegah pemujaan. Di seluruh dunia, penggambaran Nabi Muhammad sebelumnya selalu memicu kekerasan.

Sekitar 200 orang yang menghadiri acara tersebut masih berada di dalam ketika insiden terjadi. Mereka tidak menyadari ada penembakan di luar gedung sampai polisi masuk dan menyarankan semua orang untuk tetap berada di dalam ruangan.

“Tersangka pertama ditembak segera. Tersangka kedua ditembak dan terluka, meraih ke ranselnya. Tentu saja petugas tidak mengetahui apa yang ada di dalam ransel, menembaknya lagi. Dia tewas,” kata Wali Kota Garland Douglas Athas.

Athas mengatakan pemerintah kota Garland mengizinkan acara itu diselenggarakan meskipun para pejabat tahu bahwa tema acara bisa memicu serangan.

“Ada kekhawatiran, itulah sebabnya kami telah meningkatkan penjagaan di daerah, tapi kami semua bersumpah untuk menegakkan konstitusi: bebas berbicara, bebas berkumpul dan dalam hal ini, bebas beragama,” kata Athas. “Jadi dalam hal ini, mereka bebas untuk menggunakan gedung.”

Athas juga menambahkan bahwa petugas keamanan ekstra sudah diturunkan, termasuk tim SWAT.

Sementa itu, petugas keamanan yang tertembak di kaki dibawa ke rumah sakit dan kini sudah keluar dari rumah sakit. Tak ada korban lain akibat insiden ini.

sumber: REUTERS, fahreenheat.com

Tweet