Terkait Simbol 'Dajjal' di Kafe, Ini Gaya Ngeles Gibran Jokowi

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, menjelaskan tentang simbol mata satu dan segitiga yang terdapat di kafe Markobar miliknnya.

Gibran sebut simbol mata satu itu tak terkait dengan Dajjal. "Mata satu atau mulat satu di Markobar mempunyai arti penyatuan visi dan misi antara saya (Gibran) dan Arif (Arif Setyobudi salah satu pemilik Markobar). Satu bahasa dan satu pandangan dalam menjalankan bisnis ke depan," jelas Gibran, lansir Merdeka.com, Selasa (12/5/2015).

Sedang soal simbol segitiga tersebut, kata Gibran adalah sebagai tanda cabang ketiga. “Segitiga, cabang SGM adalah cabang ketiga dan merupakan pondasi sebelum markobar kami luncurkan keluar kota,” ujarnya.

Netizen menanggapi alasan yang dikemukakan oleh putra sulung Jokowi perihal simbol Dajjal dan illuminati yang ada di kafenya sebagai upaya ngeles.

"Like father Like Son.. ngeles nya ngalahin Blur Phantom Assassin -_-," tandas netizen bernama Robi Ramadhan.

Sedang Miftahuddin menulis,”Sudah jelas tapi pinter ngeles, ya sudahlah. :)”

“Jelas itu lambang dajjal !! Pake alesan yang aneh aneh !!” tulis netizen Frank Yogie.

“Semua alasan yg diajukan gibran ga’ logis, ga’ msuk akal..jelas2 gambar tsb lmbang dajjal dan iluminati masih aja ngelak,sungguh rugi bgi orang2 yang tdk mengtahui akan hal itu, karena semakin banyak lambng dajjal bredar di muka bumi ini, hal itu tandanya dajjal smakin dekat muncul,siap2lah kiamat…dan bagi yang pro dengan gibran berarti dia kurang pengetahuan,” komentar netizen Minarti Sara.

Sebelumnya MUI minta gambar Dajjal di kafe milik putra Jokowi ini dihapus.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Kerukunan Antarumat Beragama, Slamet Effendi Yusuf turut berkomentar. Demi menghindari kontroversi lebih lanjut, Slamet meminta Gibran untuk segera menghapus gambar tersebut.

"Gampangnya, sudahlah, Gibran minta pembantunya hapus saja segera gambar itu dan kalau dia tidak mengerti, beri keterangan ke masyarakat bahwa dia tidak mengerti," kata Effendi kepada Republika, Kamis (7/5). [fimadani, merdeka, ROL]

Tweet